Selamat Datang di Blog Pribadi JUNIANSYAH - Memberikan Informasi Umum Aktual Tajam dan Terpercaya'

Tuesday, 17 December 2013

Awas, Musibah Kebakaran Mengintai Anda!

Tags
Pertumbuhan permukiman yang tidak terkendali di kota besar tidak hanya memicu masalah tata ruang, namun juga keamanan warganya. Lokasi-lokasi permukiman menjadi sangat padat dan hampir tidak ada jeda antara satu hunian dengan hunian lain. Hal ini memicu bahaya besar. Salah satu bahayanya adalah kebakaran.

Kebakaran bisa terjadi karena banyak hal, misalnya api dari kompor yang menyambar kain, api dari puntung rokok, bahkan arus pendek listrik. Di permukiman padat penduduk, satu rumah terbakar bisa menyebabkan ratusan rumah lain ikut terbakar. Meski Anda sudah berhati-hati, bahaya kebakaran masih bisa mengintai Anda!
 
Kebakaran yang disebabkan oleh instalasi listrik umumnya terjadi karena instalasi tersebut tidak memadai. Misalnya, tidak menggunakan perlengkapan berstandar nasional, tidak mengikutsertakan pengaman, atau disambung tanpa keahlian khusus. Berbagai hal ini tidak mampu menanggulangi percikan api yang terjadi karena beban lebih penggunaan listrik, hubungan singkat listrik (arus pendek, atau korsleting), serta arus bocor pada bangunan atau peralatan.
 
Ironisnya, meski musibah kebakaran kerap terjadi, masyarakat tidak pernah belajar dari musibah tersebut. Menurut Installer Development Schneider Electric MZ Muttaqin, pemilik rumah pun punya porsi kesalahan tersendiri dalam terjadinya musibah tersebut. Terutama, jika pemilik rumah lebih memilih menggunakan perangkat kelistrikan yang lebih murah, namun tidak berstandar nasional. 
 
Muttaqin mengungkapkan bahwa ada berbagai kemungkinan skenario terjadinya kebakaran yang berhubungan dengan instalasi listrik. Salah satu kemungkinannya, adalah barang-barang yang digunakan dalam instalasi tersebut tidak ber-SNI atau berstandar nasional. "Salah satu yang membuat kebakaran, misalnya membeli dan menggunakan kabel listrik tidak ber-SNI. Kabel dimasukkan ke dalam pipa, kemudian dimasukkan ke dalam tembok, terkena panas, dingin, dan akhirnya bisa hancur. Bisa terbakar," ujarnya.
 
Idealnya, setiap rumah memiliki MCB dan ELCB berstandar nasional. MCB atau Miniature Circuit Breaker merupakan perangkat yang berfungsi mencegah arus pendek. Ketika terjadi pemakaian berlebihan, MCB akan memastikan hubungan listrik terputus.

Sementara, ELCB atau Earth Leakage Circuit Breaker berfungsi mengamankan manusia dari arus bocor. Listrik bisa dikatakan bocor jika ada yang menghantarkannya keluar dari jaringan. Arus bocor mampu membuat orang tersengat listrik hingga tewas. Namun Anda juga harus hati-hati, pasalnya kini sudah beredar MCB dan ELBC tiruan dengan spesifikasi di bawah standar nasional.
 
Bentuk MCB dan ELCB seharusnya sudah familiar. Keduanya berbentuk tidak jauh berbeda dari meteran yang disediakan PLN di setiap rumah penduduk. Hanya saja, baik MCB maupun ELCB biasanya diletakkan berderet di dalam rumah. Sebagian orang meletakkannya di lokasi-lokasi tersembunyi, seperti di belakang pintu atau di garasi.

Head of Marketing Communication PT Schneider Indonesia Donald Situmorang mengatakan bahwa MCB dan ELCB berstandar nasional umumnya lebih berat dari tiruannya. Sayangnya, kini ada pula tiruan yang menggunakan pemberat agar makin sulit dibedakan dengan aslinya. Perbedaan harga dan tempat memperolehnya saja yang bisa Anda pertimbangkan.

Samarinda Banjir

Tags
Samarinda, Senin (16/12/2013)

Hujan yang mengguyur Kota Samarinda pada sejak pukul 07.00 hingga 11.00 Wita, kembali membuat Samarinda tergenang banjir. Meski sudah terbiasa, namun banjir kali ini mebuat lalu lintas di Kota Samarinda semerawut. Sebab, banjir tak hanya melumpuhkan lalu lintas kota, namun juga memaksa pengguna jalan memarkir kendaraan sembarangan dan berjalan di arah berlawanan.

Beberapa titik yang mengalami kemacetan parah terlihat di simpang empat Lembuswana, simpang empat Jalan P Antasari, simpang empat Juanda, simpang empat Sempaja, dan sepanjang jalan dari arah Jalan Alaya menuju Jalan Poros Bontang.

Di semua tempat tersebut, kondisi air sangat tinggi dan membuat kemacetan panjang. Terlebih di Jalan Alaya yang menuju Jalan Poros Bontang. Semua kendaraan tiba-tiba berjalan di jalan yang berlawanan lantaran tak mampu melewati arus air yang deras. Di titik kemacetan tersebut, semua kendaraan mogok dan lalu lintas



lumpuh total.

Salah satu warga yang sedang melintas, Nursyaid, mengaku motor matik miliknya tidak dapat berjalan lagi lantaran arus deras air tidak terkontrol. Bahkan, beberapa kali motor tersebut didorong ke depan, malah mundur lagi karena tertarik arus banjir. Karena tidak mampu melewati arus tersebut, motornya pun didiamkan di tengah jalan seperti motor-motor lainnya.

“Ini macet panjang tidak akan berhenti sebelum banjir surut. Beberapa kali pengguna jalan lain selalu cekcok karena tidak memindahkan kendaraan yang terparkir sembarangan. Tapi kami bisa apa, selain menunggu air surut,” keluhnya.

Di tempat yang sama, terlihat beberapa warga menyewa mobil pikup untuk tumpangan motor yang mogok. Mereka memilih menyewa pikup daripada harus bertarung melawan arus air yang deras.

Wednesday, 4 December 2013

Kebakaran yang terjadi Rabu (4/12) pukul 10.55 WITA menghanguskan sedikitnya 18 rumah di Jalan Kemuning, Kelurahan Loa Bakung, Kota Samarinda

Tags



S

Samarinda,

Kebakaran yang terjadi Rabu (4/12) pukul 10.55 WITA menghanguskan sedikitnya 18 rumah di Jalan Kemuning, Kelurahan Loa Bakung, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.

Informasi yang berhasil dihimpun di lokasi kebakaran menyebutkan, kobaran api yang terjadi di Pasar Kemuning dan di tengah pemukiman padat penduduk tersebut diduga berasal dari salah satu rumah kosong di RT 10 Jalan Kemuning, Kecamatan Sungai Kunjang.

"Kami tidak tahu penyebabnya, tiba-tiba api langsung membumbung dan membakar rumah-rumah warga. Rumah yang diduga asal api tersebut dalam keadaan kosong sehingga tidak diketahui secara pasti penyebabnya," ungkap seorang saksi mata di lokasi kebakaran, Rabu siang.

Kebakaran yang menghanguskan 18 rumah serta sebuah bangsal dengan lima pintu tersebut menyebabkan 17 Kepala Keluarga dari 66 jiwa terpaksa kehilangan tempat tinggal.

"Kebakaran terjadi mulai pukul 10. 55 dan api baru berhasil dikuasai satu jam kemudian atau sekitar pukul 12. 00 Wita,"

Kebakaran menghanguskan rumah di tiga RT di Jalan Kemuning yakni di RT 10, RT 11 dan RT 19.

Pada kebakaran tersebut, belasan mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan kobaran api diantaranya, PMK Satpol PP Provinsi Kaltim, PMK Korem 091 Ajis Suryanata Kesuma, PMK Yong Jing dan BPBD Samarinda menurunkan 12 unit Damkar.

"Sejauh ini kami belum bisa memastikan penyebab kebakaran dan asal api sebab masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Saat ini, petugas di lapangan masih mendata jumlah rumah dan korban dari kebakaran tersebut.
  Seorang ibu dan bayinya yang baru saja dilahirkan hampir saja menjadi korban kebakaran yang menghanguskan 18 bangunan di RT 10, RT 11 dan RT 19 Jl Kemuning, Loa Bakung, Rabu (4/12/2013) sekitar pukul 10.50.

Beruntung, adanya api cepat diketahui pihak
rumah bersalin Bidan Rosdiana tempatnya, Selasa (3/12/2013) malam bersalin. Sang ibu beserta bayinya langsung diungsikan ke tempat aman. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun dipastikan, sebanyak 17 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 68 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Pemilik rumah bersalin, Rosdiana memastikan ibu dan anak tersebut berangkat dari tempatnya dalam keadaan sehat.

Namun sayang, data alamat lengkap sudah habis dilalap api bersama sejumlah peralatan dan juga rumah bersalin yang berada di tepi jalan tersebut. Namun seingatnya, ibu tersebut berasal dari Karang Asam, Sungai Kunjang. Dan beruntung, hanya ada ada 1 pasien rawat inap tersebut ada di rumah bersalin ketika peristiwa nahas tersebut.

"Sebenarnya sudah mau pulang, tinggal menunggu suaminya datang menjemput. Saya dan anak - anak sayang langsung angkat. Bayinya perempuan," kata Rosdiana.

Rosdiana menyebut, sebuah bangsalan di tengah pasar yang dalam keadaan kosong di duga menjadi asal mula api. Kondisi bangunan yang hampir seluruhnya terbuat dari kayu mempermudah api merembet ke bangunan lain di sekitarnya.

"Pas didobrak pintu nggak ada orangnya. Bukan kosong, ada orangnya cuma mungkin lagi ke pasar," kata Rosdiana.
Api dapat dikuasai oleh petugas gabungan Satpol PP Prov Kaltim, Korem 091/ASN, Mitra Senyiur, Yong Jing, Proklamasi, Pelindo, Rajawali, LSM Pelik Kota Samarinda dan 12 Damkar BPBD Kota Samarinda, dan Api berhasil di padamkan sekitar pukul 12.00 WITA.