SAMARINDA. Saat umat kristiani sedang menjalankan ibadah Natal Kamis (25/12) pagi kemarin, si jago merah justru berulah. Sekitar pukul 08.30 Wita, bangsalan tiga pintu di RT 21, Jalan Kurnia Makmur, Kelurahan Harapan Baru, Loa Janan Ilir yang dihuni 11 jiwa tiba-tiba saja terbakar. Api baru dapat dipadamkan sekitar 30 menit kemudian atau sekitar pukul 09.00 Wita. Menurut keterangan sejumlah saksi mata, api bermula dari bagian atas bangsalan yang dihuni Sukadi (45).
Saat musibah ini terjadi, rumah sewaan yang dihuni empat orang itu dalam keadaan kosong. Melihat kobaran api yang semakin membesar warga pun panik dan melakukan berbagai cara untuk memadamkannya. Upaya keras warga tak membuahkan hasil. Api malah menjalar ke kamar kosong yang ada di sebelahnya. Melihat hal itu warga semakin panik dan terus berupaya menjinakkan si jago merah. "Apinya susah dipadamkan, karena rumah itu terbuat dari kayu," Sekitar 20 menit kemudian, seluruh kamar di bangsalan milik Sugio (58) itu sudah dikuasai si jago merah. Petugas pemadam kebakaran (Damkar) yang datang ke lokasi kejadian tak dapat mendekati target lantaran letaknya yang berada di dalam gang sempit.
Menggunakan selang panjang, anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Posko V Samarinda Seberang akhirnya berupaya menjinakkan si jago merah. Dibantu warga, usaha menjinakkan kebakaran sukses walau seluruh bagian bangunan sudah menjadi arang. "Alhamdullilah, apinya cepat dipadamkan. Kalau tidak bisa menjalar ke bangunan yang lain," tambahnya. Anggota Polsekta Samarinda Seberang yang mendapat informasi dari warga langsung datang ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan.
Hasilnya, diduga musibah yang membuat tiga keluarga kehilangan tempat tinggal ini akibat hubungan arus pendek. "Berdasarkan keterangan saksi mata serta penghuni bangsalan, diduga kebakaran ini akibat korsleting," kata Kapolresta Samarinda Kombes Pol Antonius Wisnu Sutirta, melalui Kapolsekta Samarinda Seberang Kompol Hari Widodo, Untuk memperjelas penyebab musibah ini, ia berencana memanggil beberapa saksi serta korban guna dimintai keterangan. Untuk sementara para korban mengungsi ke rumah para kerabatnya masing-masing. Sementara itu total kerugian materi akibat musibah ini ditaksir hingga Rp 500 juta